Selasa, 22 April 2008

7 rahasia sukses menuju cinta sejati...!!!

1. Cintai Diri Sendiri
Percaya diri sangatlah penting untuk hubungan yang sehat. Jika Anda benar-benar mencintai diri sendiri, kalaupun harus menghadapi sakit hati atau lelah Anda akan merasa percaya diri. Dan saat Anda merasa percaya diri dan optimis dengan diri sendiri, Anda akan enjoy bersama pasangan. Anda bersamanya bukan untuk tempat bergantung melainkan ia benar-benar membuat Anda merasa lengkap. Semakin kuat Anda sebagai seorang individual, maka semakin kuat juga hubungan yang Anda jalani.

2. Cintai Pasangan
Hubungan yang sehat terjalin antara 2 orang yang sangat menyukai satu sama lain. Akan sangat romantis membicarakan soal cinta, tapi perlu diingat bahwa cinta adalah emosional yang datang dan pergi begitu saja. Jika Anda menyukai satu sama lain, nyaman ketika bersama, banyak kecocokan dalam berpikir dan bertingkah laku dan berbagi mimpi yang sama dalam hidup maka perasaan cinta itu tak akan menjauh. Kadangkalanya penting untuk mengucapkan kata cinta pada pasangan. Kata-kata yang hangat dan dukungan membangun kepercayaan dan rasa menghargai.

3. Ciptakan Waktu yang Berkualitas
Saat pasangan pertama kali bersama, waktu berduaan jadi prioritas utama. Namun setelah berkeluarga dan punya anak serta sibuk dengan pekerjaan semua jadi berbeda. Luangkan sedikit waktu bersama pasangan dan keluarga. Walau sebentar namun berkualitas. Ingat ini bisa jadi investasi untuk kebahagiaan Anda di masa datang.

4. Komunikasi
Komunikasi yang bagus adalah bumbu untuk hubungan sehat. Berbicara adalah cara yang paling mujarab untuk mengungkapkan isi hati. Komunikasi yang baik yaitu belajar terbuka dan jujur. Ucapkan apa yang ada dalam pikiran dan perasaan Anda. Juga belajar untuk mendengarkan pasangan tanpa menuduh.

5. Berdebat Sehat
Berdebat boleh saja, tapi harus secara sehat. Pasangan yang selalu berdebat jangan pernah khawatir karena selalu tak sepaham. Arguman yang baik adalah kesempatan untuk berbagi perasaan dan memperkuat pertahanan dengan mengambil satu keputusan demi kepentingan bersama.

6. Bersentuhan Setiap Hari
Saling bersentugan adalah kebutuhan vital insan manusia. Sebuah studi menunjukan tanpa bersentuhan, binatang juga manusia akan cepat mati. Sentuhan dapat memberikan kekuatan untuk membuat seseorang nyaman dan merasa didukung, untuk melindungi dan banyak lagi. Setiap pasangan pasti punya masa surut namun kasih sayang tak akan pernah berubah.

7. Terima perubahan
Orang berubah tiap tahun dan perubahan ini bisa membuat hubungan terus hidup. Hidup juga berubah dan kadang tak selalu sesuai dengan keinginan. Perubahan bisa membuka peruntungan baru tapi juga bisa menimbulkan rasa sakit. Dalam sebuah hubungan yang sukses, pasangan belajar untuk beradaptasi dan berubah bersama. Mereka menerima perubahan dan mendukung satu sama lain, demi kebaikan atau dalam keburukan.

Minggu, 20 April 2008

MENGATASI PERASAAN RAGU


Perasaan ragu atau was-was merupakan salah satu sikap yang kadang bila terlalu berlebihan hanya akan menghasilkan kondisi hilangnya berbagai kesempatan terbaik yang hadir dalam kehidupan. Yang kadang tanpa kita sadari kesempatan itu hanya datang sekali saja.


Memang terhadap sesuatu yang disodorkan dihadapan kita adakalanya kita harus sedikit banyak berhati-hati. Namun, apakah kita harus selalu membelenggu hidup kita dengan terlalu ragu mengambil keputusan penting. Apakah kita harus selalu mundur menerima tantangan yang pada dasarnya adalah jembatan kehidupan yang telah menjadi kemestian untuk dilalui menuju hal terbaik dalam kehidupan kita.



Seringkali kita menghentikan langkah maju, hanya karena banyak komentar dari berbagai pihak yang padahal mereka pun belum pernah mengalami sendiri. Mundur sudah langkah kita untuk keberhasilan disebabkan oleh banyaknya informasi kegagalan dari orang atau pihak yang telah mengalami suatu keadaan tapi gagal dalam pencapaian. Jika kita perhatikan dengan baik, kegagalan yang mereka alami bisa jadi bukan berarti sesuatu itu tidak bernilai atau bermanfaat. Hanya saja kesungguhan mereka untuk mencapainya sering terputus oleh ketidakmampuannya menjadi pribadi dan jiwa-jiwa yang sabar, tidak konsisten menindaklanjuti setiap langkah menuju keberhasilan. Kami sudah serius (sungguh-sungguh), konsisten menindaklanjuti langkah-langkah menuju keberhasilan, tapi apa yang kami terima ternyata hanyalah sebuah kegagalan.
Sungguh-sungguh memang langkah kita, konsisten sudah upaya kita. Akan tetapi satu hal yang mungkin luput dari kita adalah benar tidak cara yang kita tempuh selama ini. Tanya pada nurani terdalam kita, tanya pada ahlinya. Bukankah di sekiling kita banyak orang yang mengerti terhadap hal yang menurut kita benar, padahal ternyata salah besar jika sudah dinilai oleh ahlinya.


Langkah bijak bagi kita tentunya carilah informasi keberhasilan sebanyak-banyaknya supaya menjadi energi dahsyat supaya kita tak selalu terhenti oleh cara pandang dan sikap negatif kita yang selalu ragu untuk melangkah, ragu mengambil keputusan . Padahal bisa saja itu adalah kesempatan emas yang diberikan untuk kita oleh Tuhan YME, bisa jadi pula itu adalah anak tangga nyata dari hasil setiap do'a yang kita pinta untuk sukses dan berhasil di masa depan.


Masih ingatkah kita pada masa-masa di mana kita masih duduk di bangku sekolah ? Bukankah dalam satu kelas hanya ada satu orang yang pantas untuk menjadi sang juara, mendapat rangking pertama atas hasil jerih payah, upaya untuk selalu sungguh-sungguh dalam belajar, konsisten dalam belajar serta benar dalam langkah pencapaian. Begitu pula dalam setiap pertandingan bukankah mereka yang memiliki kelebihan mutlak dalam upaya menggapai kemenangannya, sehingga ia pantas meraih kemenangan.


Hindari terlalu banyak menyimpan perasaan ragu (skeptis), curiga terlalu besar tanpa landasan yang benar. Optimislah, yakinkan bila kita berada dalam jalur yang baik dan benar, kebaikan dan kebenaran pasti akan kita peroleh menuju puncak keberhasilan yang kita inginkan. Bila pun masih ada hal-hal sulit dan masih begitu banyak rintangan yang harus kita hadapi pada dasarnya itulah biaya yang harus kita bayar dan hadapi tanpa harus memutuskan sekian banyak langkah yang pada akhirnya hanya akan menghempaskan kita pada titik rendah keputusasaan. Bukankah kita dikatakan tangguh dan hebat bila telah melalui banyak rintangan yang hebat dan berat pula.



Perlu diperhatikan keberhasilan akan tunduk pada kesungguhan, keyakinan kuat, konsisten dalam langkah pencapaian juga benar pada cara mencapainya.



Masuklah dalam ruang lingkup kehidupan yang positif, niscaya akan banyak hal positif menghampiri kita. Anda pun akan bisa membayangkan bagaimana kalau kita masukdalam ruang lingkup kehidupan negatif, tentu akan banyak hal negatif pula yang akan kita jumpai.


Semoga bermanfaat....Amien....

Selasa, 08 April 2008

'Ponsel Lebih Bahayakan Nyawa Daripada Rokok'

Pemakaian ponsel lebih membahayakan nyawa manusia dibanding rokok. Demikian dikatakan oleh Dr. Vini Khurana, dokter terkemuka di Australia. Pasalnya gara-gara radiasi ponsel, pemakai bisa menderita kanker otak mematikan.

Menurut dokter pakar kanker yang telah memenangkan 14 penghargaan medis itu, penggunaan ponsel dalam masa 10 tahun meningkatkan risiko terkena kanker otak sampai 2 kali lipat. Hal ini disimpulkan dalam laporannya bertajuk 'Mobile Phones and Brain Tumours – A Public Health Concern'.

"Bahaya ponsel punya implikasi kesehatan yang lebih luas daripada rokok dan memerlukan perhatian dari kita semua, khususnya kaum muda," tandas Dr Khurana, seperti dikutip detikINET dari Sidney Morning Herald, Senin (31/3/2008).

Dalam laporannya, Dr Khurana mengevaluasi 100 studi yang telah menganalisis dampak kesehatan pemakaian ponsel. Dalam empat tahun mendatang, bukti signifikan kanker otak ini disebutkannya akan bermunculan. Ia pun minta pemerintah dan industri terkait segera mengambil langkah signifikan untuk mengantisipasi dampak buruk radiasi ponsel itu.

Namun seperti biasanya, pendapat yang berlawanan kembali dikemukakan. Lembaga industri ponsel, Mobile Operators Association menolak hasil studi itu. Mereka menyatakan, pendapat Dr Khurana berlawanan dengan studi 30 penelitian independen dan juga pendapat WHO, lembaga kesehatan dunia.